Senin, 08 Juni 2009

Independensi meningkatkan kepercayaan auditor

INDEPENDENSI DAPAT MENINGKATKAN KEPERCAYAAN TERHADAP
PROFESI AKUNTAN PUBLIK

A. Latar belakang
Perkembangan profesi akuntan public/auditor tidak terlepas dari perkembangan perekonomian suatu Negara. Semakin maju perekonomian suatu Negara maka akan semakin kompleks masalah bisnis yang terjadi. Oleh karena itu kebutuhan informasi bisnis yang berupa laporan keuangan semakin dibutuhkan untuk pengambilan keputusan bisnis.


Laporan keuangan berupa data-data keuangan historis yang direkam dari kegiatan bisnis. Laporan keuangan dibuat untuk beberapa tujuan yaitu untuk kepentingan pihak internal dan untuk kepentingan pihak eksternal perusahaan. Pihak internal perusahaan membutuhkan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajemen dalam pengelolaan perusahaan, menilai produktifitas dan efisiensi masing-masing organisasi perusahaan. Sedangkan pihak eksternal perusahaan yaitu investor, kreditor, dan pemerintah membutuhkan laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi.

Agar laporan keuangan tersebut dapat digunakan untuk berbagai kepentingan pengguna tersebut di atas maka harus ada jaminan bahwa laporan keuangan tersebut tidak menyesatkan dalam pengambilan keputusan. Hal ini tidak terlepas dari adanya konflik kepentingan antara pembuat laporan keuangan dengan pemakai laporan keuangan. Pembuat laporan keuangan cenderung akan membuat laporan keuangan sebaik mungkin dan bahkan bila perlu dapat memberikan keuntungan pribadi dengan melakukan penggelapan data keuangan atau melakukan kecurangan. Sedangkan pengguna laporan keuangan akan menilai kinerja keuangan perusahaan berdasarkan data yang ada dengan tingkat informasi kebenaran yang minim. Untuk mencegah hal tersebut dibutuhkan suatu profesi yang dapat menjamin bahwa laporan keuangan tersebut dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dan laporan keuangan yang bebas dari kecurangan-kecurangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan. Profesi yang dapat menjamin kualitas laporan keuangan tersebut adalah akuntan public.
Salah satu tugas akuntan public/auditor adalah melakukan pemeriksaan/audit terhadap laporan keuangan klien berdasarkan penugasan/perikatan antara klien dengan akuntan public. Dalam penugasan audit sering terjadi benturan-benturan yang dapat mempengaruhi independensi akuntan public dimana klien sebagai pemberi kerja berusaha untuk mengkondisikan agar laporan keuangan yang dibuat mempunyai opini yang baik, sedangkan disisi lain akuntan public harus dapat menjalankan tugasnya secara professional yaitu auditor harus dapat mempertahankan sikap independen dan oyektif.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penulisan ini adalah apakah sikap independensi dapat meningkatkan kepercayaan terhadap profesi akuntan public dan factor apa saja yang bisa mempengaruhi independensi auditor.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah membahas independensi auditor sebagai sikap yang harus dimiliki akuntan public dan factor apa saja yang dapat mempengaruhi independensi auditor.
D. Pembahasan
1. Independensi akuntan public/auditor
Profesi akuntan public adalah profesi yang unik karena dalam menjalankan tugas profesinya seorang akuntan publik harus bisa menggunakan keahlian profesinya dengan tetap mempertahankan sikap independensi. Berbeda dengan profesi lainnya yang harus mentaati perintah atau keinginan pengguna jasa profesi karena fee yang diberikan, seorang akuntan public justru harus independen dalam melaksanakan audit dan saat memberikan hasil laporan audit kepada klien meskipun ia dibayar oleh klien karena hasil laporan audit ini tidak hanya digunakan oleh klien tetapi juga oleh pengguna laporan keuangan auditan.
Independensi adalah suatu sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain (mulyadi, 2002). Independensi juga berarti bahwa auditor harus jujur dalam mempertimbangkan fakta sesuai dengan kenyataannya. Artinya bahwa apabila auditor menemukan adanya kecurangan dalam laporan keuangan klien maka auditor harus berani mengungkapkannya bebas dari tekanan klien atau pihak lain yang berkepentingan terhadap laporan keuangan.
Ada dua sikap independensi yang harus dimiliki oleh akuntan public/ yaitu :
1. Independensi in fact : yaitu akuntan public/auditor harus jujur dalam mempertimbangkan fakta yang ada dan dapat bersikap tidak memihak dalam memberikan pendapat. Sikap independen ini adalah sikap mental yang ada dalam diri pribadi akuntan public sehingga masyarakat pengguna sulit mengukur apakah akuntan tersebut jujur atau tidak.
2. Independensi in appearance/penampilan yaitu masyarakat mendapatkan kesan bahwa akuntan public bisa memperlihatkan tindakan-tindakan yang independen. Oleh karena itu akuntan public harus selalu menjaga tindakan dan perbuatannya agar tidak mempengaruhi kepercayaan masyarakat.
Selain itu ada dua konsep independensi (Abdul Halim, 2003) yaitu berkaitan dengan independensi dalam diri pribadi auditor secara individual (practitioner-independence) dan independensi auditor secara bersama-sama dalam profesi (profession-independence).
Pada independensi individual auditor dituntut untuk bersikap tidak memihak dan percaya diri dalam melaksanakan pemeriksaan. Hal ini berarti bahwa selain harus jujur dan independen, auditor juga bebas/independen dalam memilih teknik dan prosedur audit, mengemukakan fakta hasil pemeriksaan dan pemberian pendapat dan rekomendasi yang diberikan. Sedangkan independensi secara profesi lebih menekankan pada pandangan masyarakat baik masyarakat bisnis atau organisasi profesi lain terhadap profesi akuntan public.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor
Tidak dapat dipungkiri bahwa bahwa klien berusaha agar laporan keuangan yang dibuat oleh klien mendapatkan opini yang baik oleh auditor. Banyak cara dilakukan agar auditor tidak menemukan kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan bahkan yang lebih parah lagi adalah kecurangan-kecurangan yang dilakukan tidak dapat dideteksi oleh auditor.
Independensi akuntan public dapat terpengaruh jika akuntan public mempunyai kepentingan keuangan atau mempunyai hubungan usaha dengan klien yang diaudit. Menurut Lanvin (1976) dalam Supriyono (1988) independensi auditor dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut :
1. Ikatan keuangan dan usaha dengan klien
2. Jasa-jasa lain selain jasa audit yang diberikan klien
3. Lamanya hubungan kantor akuntan public dengan klien
Sedangkan menurut Shockley (1981) dalam Supriyono (1988) independensi akuntan public dipengaruhi oleh factor :
1. Persaingan antar akuntan public
2. Pemberian jasa konsultasi manajemen kepada klien
3. Ukuran KAP
4. Lamanya hubungan antara KAP dengan klien
Dari factor–faktor yang mempengaruhi independensi tersebut di atas bahwa independensi dapat dipengaruhi oleh ikatan keuangan dan usaha dengan klien, jasa-jasa lain yang diberikan auditor selain audit, persaingan antar KAP dan ukuran KAP. Seluruh factor yang mempengaruhi independensi akuntan public tersebut adalah ditinjau dari independensi dalam penampilan.

E. Kesimpulan
Dari paparan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Kepercayaan masyarakat pengguna jasa profesi akuntan public dapat terwujud bila akuntan public atau auditor dapat mempertahankan sikap independensi baik independensi in fact maupun Independensi in appearance/penampilan
2. Akuntan public harus memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi independensi karena apabila akuntan public bisa mempertahankan sikap independen maka kualitas laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan.

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 07 November 2008

Orientasi Hidup

Kalau kita ditanya apa orientasi hidup kita, rasanya pasti banyak diantara kita akan menjawab bahwa hidup kita untuk keluarga, untuk anak cucu, untuk orang tua kita atau mungkin juga bahwa hidup kita ini untuk memperoleh harta benda yang sebanyak-banyaknya.
Itu semua tidak salah atau benar adanya tetapi hendaknya orientasi hidup kita harus dilandaskan pada ke IKHLASAN yaitu :
bahwa apa yang akan kita lakukan atau kerjakan dengan terlebih dahulu mengucapkan Bismillahirrohmaanirrohim
Dengan mengucapkan Bismillahirrohmaanirrohim tersebut maka kita selalu diingatkan bahwa kita adalah mahluk ciptaan Tuhan Allah SWT yang dengan Rahmat dan Karunianya kita bisa mendapatkan rizki-Nya. Sehingga apa yang kita usahakan dan upayakan lebih terarah pada nilai-nilai kebaikan.
Dengan mengucapkan Bismillahirrohmaanirrohim maka kita menjadi sadar bahwa jika bukan karena kehendak-Nya kita tidak akan menjadi seperti keadaan kita sekarang.
Yang harus kita tanamkan dalam diri untuk menjadi yang lebih baik adalah Bismillahirrohmaanirrohim, tawakal, sabar dan ikhlas.......SEMOGA, AMIN

[+/-] Selengkapnya...

Memijahkan lele dumbo secara alami

Memelihara lele dumbo sekarang banyak ditekuni oleh masyarakat baik yang ada di pedesaan maupun di perkotaan. Hal ini menunjukkan minat masyarakat begitu besar terhadap pemeliharaan ikan ini. Lele dumbo dapat hidup baik meskipun dalam kolam yang kecil. Ada beberapa hal yang menyebabkan masyarakat tertarik dengan budidaya lele dumbo ini yaitu :

1. Budidaya lele tidak membutuhkan tempat yang luas karena dalam kondisi kolam yang padat masih dapat berkembang dengan baik.
2. Kualitas air yang buruk pun ikan lele ini masih dapat berkembang dengan baik
3. Pemeliharaan jenis ikan ini mudah dan tidak memerlukan perhatian khusus.
4. Pemasaran mudah
5. Tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk dan tahan terhadap penyakit.
6. Dimungkinkan sebagai usaha sampingan dalam kapasitas rumah tangga dan untuk mencukupi kebutuhan alternatif protein hewani.

Salah satu masalah budidaya lele dumbo adalah ketersediaan bibit yang kurang memadai dimana pada saat musim hujan tingkat permintaan bibit lele naik. Untuk itu petani/peternak dapat mengusahakan benih untuk keperluan sendiri atau untuk dijual kepada konsumen.

Berikut adalah cara mudah dalam memijahkan lele dumbo secara alami :
1. Siapkan indukan(jantan dan betina)yang baik dengan bobot minimal masing-masing indukan adalah 1 kg.
2. Periksa perut betina apakah sudah penuh dengan telur dengan cara memijit perlahan perutnya, bila sudah matang maka akan keluar butir telurnya dan pada alat genitalnya berwarna merah tua.
3. Siapkan kolam pemijahan dengan mengisi air bersih yang benar-benar baru setinggi +_ 10 cm atau sampai indukan lele dumbo terendam air seluruh badannya.Terlalu dalam /tinggi airnya tidak baik untuk anakan yang baru menetas.
4. Ukuran kolam minimal panjangnya 3m dan lebarnya 2m. Kolam yang terlalu luas akan sulit mengelolanya, sedangkan bila terlalu sempit resiko menetasnya kecil.
5. Tebari kolam dengan ijuk bersih. Ijuk ini berfungsi sebagai tempat untuk melekatnya telur lele dumbo.
6. Biasanya dalam waktu 1 malam lele telah memijah dan pada malam berikutnya akan menetas. Telur yang baik dan akan menetas warnanya hijau terang sedangkan yanng busuk atau mati berwarna putih susu. Waktu yang dibutuhkan untuk menetas seluruhnya adalah +_ tiga (3 hari).
7. Bila sudah bertelur indukan diambil perlahan dengan menggunakan seser dan hati-hati agar tidak merusak sarang telur pada ijuk.
8. Bila sudah menetas semua atau dalam waktu 3 hari maka ijuk diambil perlahan dan dibersihkan perlahan agar anak lele yang kecil terlepas dari ijuk dan usahakan agar telur yang mati/busuk tidak terlarut dalam air kolam.
9. Setelah menetas usahakan agar air tetap terawat baik dengan mengganti sebagian air atau menguras telur yang busuk dengan selang atau jaring halus/skoopnet.Beri makan cacing sutra selama 1 minggu (semakin lama semakin baik)
10. Saring ukuran ikan menurut ukuran karena pertumbuhan anakan ikan lele dumbo tidak seragam. Hal ini juga dimaksudkan untuk mengurangi kanibalisme bawaan.
11. Setelah berukuran 7-9 cm dapat dmasukkan dalam kolam pemeliharaan/pembesaran atau dijual.

SELAMAT MENCOBA SEMOGA SUKSES




[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 29 Oktober 2008

Bab 2 Persamaan dasar akuntans dan analisis transaksi

 Transaksi keuangan meliputi :
1. Transaksi pemilik dengan perusahaan yaitu berupa penyetoran modal dan pengambilan harta perusahaan (prive).
2. Transaksi perusahaan dengan pelanggan berupa pembelian dan penjualan produk baik berupa tunai maupun kredit sehingga timbul hutang-piutang.
3. Transaksi perusahaan dengan karyawan berupa hutang-piutang karyawan dengan perusahaan dan timbulnya biaya gaji dan upah.
 Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah persamaan yang menggambarkan hubungan antara aktiva, kewajiban dan modal.
Secara matematis hubungan ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Aktiva = Pasiva
Aktiva = Hutang + Modal

Keterangan
 Aktiva : Kekayaan perusahaan
 Pasiva : Sumber perolehan kekayaan peusahaan

Kekayaan perusahaan dapat diperoleh dari dua sumber yaitu ;
1. Dari dalam perusahaan berupa modal
2. Dari luar perusahaan berupa kewajiban /hutang.

Dalam operasional perusahaannya perusahaan akan mendapatkan pendapatan usaha dan mengeluarkan biaya usaha. Apabila pendapatan yang diperoleh melebihi biaya yang dikeluarkan maka akan mendapatkan laba, sedangkan bila sebaliknya maka akan menderita kerugian.
Oleh karena itu akibat dari pendapatan dan biaya terhadap persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikkut :

  1. Pendapatan berpengaruh pada penambahan modal
  2. Biaya berpengaruh pada pengurangan modal
  3. Laba berpengaruh pada penambahan modal
  4. Rugi berpengaruh pada pengurangan modal
  5. Pengambilan Prive berpengaruh pada pengurangan modal
 Pencatatan Doble Entry System (Sistem pencatatan ganda)
Sistem pencatatan ganda : mencatat transaksi dengan melibatkan dua buah rekening atau lebih dengan jumlah yang sama antara debet dan kreditnya.
Pada konsep ini setiap transaksi selalu mempunyai dampak sebab akibat yang saling berkaitan. Misalnya : apabila kita membeli barang secara tunai maka kita akan mendapatkan barang (debet) dan mengeluarkan uang tunai (kredit).

 Transaksi Keuangan
1. Transaksi pembelian
a. Pembelian tunai
b. Pembelian kredit
2. Transaksi penjualan
a. Penjualan tunai
b. Penjualan kredit
3. Transaksi pembayaran hutang
4. Transaksi penerimaan piutang

 Elemen –elemen aktiva
1. Aktiva lancar
a. Kas
b. Piutang dagang / usaha
c. Persediaan
d. Peralatann kantor
e. Perlengkapan kantor
2. Aktiva tetap
a. Tanah
b. Gedung
c. Mesin

 Elemen Pasiva
1. Hutang lancar
a. Hutang dagang / usaha
b. Obligasi jangka pendek
c. Wesel jangka pendek
2. Hutang jangka panjang
a. Obligasi jangka panjang
b. Wesel jangka panjang
3. Modal
a. Modal sendiri
b. Modal saham

 Pengaruh transaksi terhadap elemen aktiva dan pasiva

Aktiva bertambah di Debet, berkurang di Kredit
Hutang/Kewajiban bertambah di Kredit , berkurang di Debet
Modal bertambah diKredit, berkurang di Debet
Pendapatan bertambah di Kredit,berkurang di Debet
Biaya bertambah di Debet, berkurang di Kredit

 Analisis Transaksi
Analisis transaksi merupakan proses mempelajari atau mengidentifikasi serta menentukan pengaruh transaksi terhadap elemen –elemen keuangan yang berkaitan. Dalam melakukan analisis transaksi perlu kiranya memahami unsure-unsur elemen dalam laporan keuangan
Langkah – langkah analisis transaksi
1. Pahami transaksi dengan mengidentifikasi elemen – elemen aktiva dan pasiva yang terkait
2. Pahami pengaruh transaksi terhadap tiap – tiap elemen

Contoh :
a. Transaksi kredit pembelian mesin
Identifikasi : Pembelian mesin secara kredit
Pengaruh transaksi : Mesin (aktiva ) bertambah
Hutang (pasiva) bertambah
b. Transaksi tunai pembelian mesin
Identifikasi : Pembelian tunai mesin
Pengaruh transaksi ; Mesin (aktiva) bertambah
Kas ( aktiva ) berkurang

 Contoh Analisis Transaksi
Berikut ini adalah contoh transaksi keuangan pada perusahaan jasa dengan bentuk perseorangan.
1. Tn. Andi mendirikan perusahaan transportasi dengan nama Andi Transport dengan menyetorkan uang sejumlah Rp. 30.000.000
2. Untuk menambah modal usahanya Tn. Andi meminjam uang dari bank BRI sejumlah Rp. 2.000.000
3. Membeli mobil bekas sejumlah Rp. 25.000.000
4. Membeli peralatan kantor seharga Rp. 1.000.000 dan baru dibayar Rp. 1.500.000
5. Selama satu bulan Tn. Andi memperoleh penghasilan dari usahanya sejumlah Rp. 10.000.000
6. Selama satu bulan mengeluarkan biaya operasional sejumlah Rp. 5.000.000
7. Selama satu bulan telah mengambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadinya sejumlah Rp. 500.000

Dari transaksi tersebut di atas unsur aktiva terdiri dari Kas, Mobil , Peralatan Kantor, sedangkan unsur pasiva terdiri dari Hutang Usaha, Hutang Bank dan Modal.

Analisis transaksi :
Transaksi 1: Penyetoran Modal berpengaruh pada
Kas : bertambah Rp. 30.000.000
Modal : bertambah Rp. 30.000.000
Transaksi 2: Meminjam uang dari Bank berpengaruh pada
Kas : bertambah Rp. 2.000.000
Hutang Bank : bertambah Rp. 2.000.000
Transaksi 3: Membeli mobil bekas tunai berpengaruh pada
Kas : berkurang Rp. 25.000.000
Mobil : bertambah Rp. 25.000.000
Transaksi 4: Membeli peralatan kantor dibayar sebagian berpengaruh pada
Kas : berkurang Rp. 1.500.000
Peralatan kantor : bertambah Rp. 3.000.000
Hutang usaha: bertambah Rp. 1.500.000
Transaksi 5: Memperoleh pendapatan selama satu bulan berpengaruh pada
Kas : bertambah Rp. 10.000.000
Modal : bertambah Rp. 10.000.000
Transaksi 6: Pengeluaran biaya operasional berpengaruh pada
Kas : berkurang Rp. 5.000.000
Modal : berkurang Rp. 5.000.000
Transaksi 7:Pengambilan prive berpengaruh pada
Kas : berkurang Rp. 500.000
Modal : berkurang Rp. 500.000





[+/-] Selengkapnya...

 
© Copyright by JABRESMAN  |  Template by Blogspot tutorial